Selasa, 12 Mei 2015

Pencegahan Penyakit Melalui Aktivitas Fisik



Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.. Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan. Sedangkan jenis olah raga yang bias dilakukan yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness dan angkat beban/berat.




Untuk melakukan aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, untuk kesehatan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.




Berdasarkan tingkatannya, aktifitas fisik dapat dibedakan sebagai berikut.




1.      Aktivitas fisik ringan hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan. Contohnya, berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju atau piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les disekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton tv, aktivitas main playstation, main computer, dan belajar dirumah.




2.      Aktivitas fisik sedang hanya membutuhkan tenaga intens atau terus menerus. Contohnya, berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain music, dan jalan cepat.




3.      Aktivitas fisik berat biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan dan membuat berkeringat. Contohnya, berlari, bermain sepak bola, aerobic, bela diri (misal karate, taekwondo, dan pencak silat) serta outbound.




 




 




 




 




 




 




 




 




Manfaat aktivitas fisik secara teratur  diantaranya :




•    Mengontrol Berat Badan




Aktivitas secara teratur dapat membantu mencegah kelebihan berat badan atau membantu mempertahankan penurunan berat badan. Aktivitas fisik dapat membakar kalori. Semakin intens aktivitas, semakin banyak kalori yang dibakar.




•    Dapat Menjaga Kesehatan Dan Terhindar Dari Penyakit




Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah atau mengelola berbagai masalah kesehatan termasuk stroke, penyakit metabolisme, kencing manis tipe 2, stress, kanker, dan arthritis.




•    Dapat Meningkatkan Mood




Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi stress dan emosional. Aktivitas fisik merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membua lebih bahagia dan lebih santai. Dan lebih baik dalam penampilan serta dapat meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan harga diri Anda.




•    Dapat Meningkatkan Energi




Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan dan aktivitas fisik memberikan oksigen dan nutrisi ke jaringan dan membantu sistem kardiovaskular untuk bekerja lebih efisien. Dan ketika jantung dan paru-paru bekerja lebih efisien, akan memiliki lebih banyak energi untuk menyelesaikan pekerjaan .




 




•    Membuat Tidur Lebih Nyenyak




Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu tidur lebih cepat dan memperdalam tidur. Hanya jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.




•    Dapat Memperlancar Kehidupan Sex Anda




Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan energi yang memiliki efek positif pada kehidupan seks dan aktivitas fisik yang teratur dapat menyebabkan gairah lebih meningkat untuk wanita. Dan pria yang berolahraga secara teratur cenderung tidak memiliki masalah dengan disfungsi ereksi dari pada pria yang tidak berolahraga.




 




 




•    Menyenangkan




Aktivitas fisik dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu. Ini member kesempatan untuk bersantai, menikmati alam atau hanya melakukan kegiatan yang membuat bahagia. Aktivitas fisik juga dapat membantu  terhubung dengan keluarga atau teman dalam pengaturan sosial yang menyenangkan.




 




Tips Kesehatan:




Pilih Naik Tangga




Anda tak punya waktu untuk berolah raga? Mengapa tak menggunakan tangga saja daripada menunggu lift? Awali dengan yang ringan saja. Mulailah dengan naik satu atau dua lantai saja. Kemudian tambahlah porsi secara bertahap. Lama-kelamaan anda akan terbiasa menaiki tangga dengan porsi yang cukup. Agar ada manfaatnya, lakukan paling tidak tiga kali dalam seminggu.




Makanan Berserat Mengurangi Risiko Kanker Usus




Bahkan, begitu besar pengaruh olahraga untuk pengobatan sampai-sampai seorang dokter bedah, David Satcher, MD, tahun lalu mempublikasikan laporan pertamanya tentang aktivitas fisik, dengan penekanan pada sejumlah keuntungan bagi kesehatan seperti “mencegah kematian dini, penyakit dan kecacatan yang tak perlu, mengendalikan biaya perawatan kesehatan, dan menjaga kualitas hidup yang tinggi hingga usia lanjut”.




Bukti-bukti medis tampaknya mampu menguatkan pendapat ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 12 persen angka kematian di AS disumbangkan oleh kurangnya aktivitas, begitu menurut laporan Asosiasi Jantung Amerika. Kurangnya aktivitas ini dikaitkan dengan meningkatnya resiko terserang berbagai penyakit, termasuk diabetes, kanker payudara dan usus besar, tekanan darah tinggi, stroke dan serangan jantung. Dan olah raga teratur sebenarnya mampu mencegah hal ini dan juga sejumlah kondisi lain, seperti sakit sendi(artritis) dan depresi.




 




 




 




 




 




 




 




 




 




 




 




 




olahraga mampu berfungsisebagai salah satu cara pengobatan yang efektif?




 




1.      Penyakit Jantung. Olahraga dapat memperkuat otot dalam tubuh anda yang bekeja paling keras, jantung. Olahraga teratur yang memacu tubuh anda mencapai detak jantung optimal—60 sampai 70 persen dari detak jantung maksimal—dapat membuat jantung anda berdetak secara lebih efisien, memperkuat pembuluh arteri dan melancarkan sirkualsi darah (untuk menghitung target detak jantung anda, kurangi umur anda dari 220, kemudian kalikan dengan 0,7 ).




 




2.      Diabetes mellitus. Olahraga akan menguntungkan penderita diabetes, baik tipe I maupun tipe II. Olahraga membantu menurunkan kadar gula darah dengan memindahkan glukosa dari peredaran darah untuk digunakan sebagai sumber energi selama dan setelah berolah raga. Olah raga juga membantu menunda atau mencegah timbulnya penyakit jantung dan pembuluh darah besar (kardiovaskular), ‘pembunuh’ utama bagi penderita diabetes




 




 




3.      Artritis. Rasa nyeri, peradangan dan kekakuan sendi yang biasa terdapat pada artiritis dapat dikurangi secara signifikan dengan aktivitas fisik, yang meningkatkan suplai darah ke otot, meningkatkan fleksibilitas sendi, dan memacu kekuatan otot, tendon dan ligamen.




 




4.      Depresi dan gangguan mood. Penelitian menunjukkan bahwa pada kasus-kasus tertentu, aktivitas fisik saja mampu mengurangi gejala klinis depresi dan rasa cemas. Pada sebuah penelitian baru-baru ini dengan subyek 156 pria dan wanita berusia diatas 50 tahun yang secara klinis dinyatakan menderita depresi, yang diterbitkan tanggal 25 Oktober 1999 di Archives of Internal Medicine, ditemukan bahwa olahraga dapat memperbaiki mood setelah 16 minggu bersama dengan pemberian obat antidepresan. Para ahli percaya bahwa olahraga aerobik memicu pelepasan endorfin dan zat-zat kimia pada otak lainnya yang mempu memperbaiki mood dan mengurangi rasa sakit.Tentunya masih banyak kondisi atau penyakit lain yang dapat diatasi atau dicegah dengan olahraga sedang secara teratur—yang didefinisikan oleh sang dokter bedah sebagai aktivitas apapun yang mampu membakar 150 kalori sehari, atau 1000 kalori seminggu. Hal ini kira-kira sebesar apa yang dibakar seorang dengan bobot 75 kilogram yang membersihkan rumah atau mencuci mobil selama terus-menerus selama 30-45 menit, 15 menit menggali tanah atau 20 menit berjalan cepat.




 




 




 




 




Aktivitas Fisik




Hidrasi yang tepat berperan penting pada kesehatan dan kinerja.




Hampir semua orang tahu bahwa dengan melakukan aktivitas fisik berarti kita membakar kalori, yang dapat membantu pengelolaan berat badan. Bagaimanapun juga, manfaat kesehatan dari aktivitas fisik dan risiko kesehatan yang terkait dengan kurangnya aktivitas, tidak hanya sekedar berdampak pada pengelolaan berat badan. Bahkan, menurut U.S. Centers for Disease Control (CDC), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, beberapa pilihan gaya hidup berdampak sama besarnya pada kesehatan dan kebugaran dibanding dengan aktivitas fisik yang teratur. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang teratur tidak hanya membantu mengurangi risiko dan memperbaiki pengelolaan penyakit jantung dan diabetes, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tidur serta pengelolaan stres.




Beberapa pedoman terbaru menjelaskan bawa sebagian besar orang dewasa membutuhkan aktivitas dengan intensitas sedang sekurang-kurangnya 150 menit per minggu. Anak-anak membutuhkan bahkan lebih banyak lagi. Manfaat kesehatan yang lebih besar lagi dapat diperoleh dengan meningkatkan durasi, frekuensi, atau intensitas aktivitas fisik. Dengan cukup aktif bergerak secara teratur saja, sudah dapat membantu sebagian besar orang untuk meningkatkan kesehatan dan kebugarannya, tanpa memandang umur, kelompok etnis, serta bentuk, atau ukuran tubuh. Bahkan, semua jenis aktivitas fisik, antara lain berjalan, berkebun, melakukan olahraga, dan kerja rumah tangga, dapat berperan terhadap kesehatan dan kebugaran aktivitas fisik.




 




 




 




 




 




 




Manfaat Aktivitas Fisik bagi Kesehatan




Menurut Centers for Disease Control (CDC) manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan jauh lebih besar ketimbang risiko terjadinya cedera. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kematian dini akibat penyebab-penyebab utama kematian, seperti penyakit jantung dan sebagian kanker. Semua orang dapat meraih manfaat kesehatan dari aktivitas fisik, tanpa mempedulikan umur, kelompok etnis, bentuk tubuh atau ukuran tubuh.




Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi risiko terhadap beberapa penyakit dan meningkatkan kondisi kesehatan serta kualitas hidup secara keseluruhan. Manfaat kesehatan jangka panjang, termasuk:




  1. Mengurangi risiko kematian dini.

  2. Mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung.

  3. Mengurangi risiko timbulnya diabetes.

  4. Mengurangi risiko timbulnya tekanan darah tinggi.

  5. Membantu mengurangi tekanan darah pada orang pengidap tekanan darah tinggi.

  6. Mengurangi risiko terkena penyakit kanker usus besar.

  7. Mengurangi rasa depresi dan kecemasan.

  8. Membantu mengendalikan berat badan.

  9. Membantu membangun dan memelihara tulang, otot, dan sendi yang sehat.

  10. Membantu dewasa tua menjadi lebih kuat dan lebih mampu bergerak leluasa tanpa terjatuh.

  11. Mendukung kesehatan psikologis.




 




Orang yang aktif secara fisik selama sekitar 7 jam seminggu berisiko mati dini lebih rendah 40 persen daripada mereka yang hanya aktif selama kurang dari 30 menit seminggu. Dengan melakukan kegiatan aerobik berintensitas sedang sekurang-kurangnya 150 menit seminggu dapat menurunkan risiko kematian dini, termasuk kematian dini akibat penyakit jantung koroner – yang merupakan penyebab kematian nomor satu di banyak negara di seluruh dunia.




Akan tetapi, banyaknya jumlah aktivitas atau kegiatan berintensitas tinggi tidak selalu dapat menurunkan risiko kematian dini. Orang yang biasanya tidak aktif  dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran walau hanya dengan melakukan aktivitas intensitas sedang secara teratur. Meskipun manfaat kesehatan bisa didapatkan lebih besar dengan meningkatkan jumlah (durasi, frekuensi, atau intensitas) aktivitas  fisik, namun, setiap orang dapat meraih manfaat kesehatan hanya dengan menjadi lebih aktif secara fisik.




 




 




 




Menurut para ahli kurang olahraga bisa dikategorikan sebagai suatu penyakit. Mau tahu apa saja bahaya kurang berolahraga?




Badan Kesehatan Dunia  (WHO) menyebutkan sekitar dua juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit akibat gaya hidup malas dan kurang berolahraga. Sementara, penelitian yang dilakukan oleh University of Hong Kong menyebutkan,  dampak jangka panjang dari tidak pernah berolahraga sama berbahayanya dengan merokok. Penelitian yang dilakukan tahun 2004 itu menyebutkan sekitar 20 persen penyebab kematian orang dewasa berusia 35 tahun ke atas adalah karena kurang olahraga.




Mengapa Olahraga itu Penting?




Tubuh manusia dibuat untuk banyak bergerak. Olahraga membuat otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung meningkat sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi  bisa disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. Jarang berolahraga membuat distribusi oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Dampaknya, otot tubuh akan kekurangan oksigen sehingga membuat badan terasa pegal-gegal dan kaku. Kekurangan oksigen juga membuat kerja otak tidak maksimal sehingga mudah pusing dan susah konsentrasi.




Berikut beberapa risiko lain jika kurang berolahraga:




  • Hipertensi: Olahraga teratur membantu membuat jantung lebih kuat sehingga mampu memompa darah lebih efisien ke seluruh tubuh. Ketika jantung tidak dibiasakan bekerja keras memompa darah maka kekuatan arteri dan tekanan darah lebih rendah.  Penyakit lainnya yang bisa timbul adalah stroke dan ginjal.

  • Sakit jantung: Olahraga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat dan  meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik, yang membantu melindungi Anda dari penyakit jantung. Kadar LDR yang tinggi juga berisiko terhadap berbagai penyakit kardiovaskuler.

  • Osteoporosis: Kurang  olahraga bisa  membuat  tulang menjadi semakin lemah yang berdampak pada osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tulang mudah patah.

  • Kanker payudara: Studi dari University of Southern California, Los Angeles menunjukan bahwa olahraga bisa mencegah kanker payudara pada wanita. Olahraga   membantu mengurangi berat  badan, membantu proses perubahan metabolisme dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang berguna untuk mengurangi risiko tumbuhnya sel kanker.

  • Obesitas: Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena obesitas. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.

  • Diabetes Tipe 2: Dua faktor risiko yang bisa mengembangkan diabetes adalah   kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Komplikasi diabetes antara lain penyakit ginjal, jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf.

  • Depresi: Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan depresi. Olahraga dapat  menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan sistem saraf.




Olahraga yang Benar




Menurut dr. Michael Triangto, SpKo, dokter spesialis olahraga dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran,  olahraga tak ubahnya seperti pakaian. “Olahraga sifatnya tailor-made, disesuaikan per orang dan tujuannya. Apakah tujuannya berolahraga sebagai karier seperti atlet atau sekadar menjaga kebugaran?” ujar Michael.




Ada tiga cara mudah untuk mengetahui apakah olahraga yang dilakukan cocok atau tidak. Pertama, cek denyut nadi  setiap pagi ketika bangun tidur. Denyut nadi normal adalah 60 kali per menit. Jika setelah melakukan olahraga, Anda menemukan jumlah denyut pagi hari bertambah, berarti ada yang salah dengan jenis atau intensitas olahraga yang dilakukan.




Kedua, apa yang Anda rasakan ketika bangun pagi? Jika badan sakit dan malah jadi malas beraktivitas, berarti ada yang salah.




Ketiga, lakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh dengan rutin. Lalu, bandingkan hasilnya sebelum dan sesudah berolahraga. Jika hasilnya berbeda, berarti ada yang salah dalam berolahraga.




Nah inilah beberapa penyakit kronis yang bisa disebabkan oleh karena kurang olahraga?




Tekanan Darah Tinggi




Ada keterkaitan yang jelas antara asupan garam, dan tekanan darah tinggi, yang selanjutnya bisa mengarah kepada penyakit jantung. Diet yang tinggi natrium dalam garam cenderung meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, serta kondisi medis lainnya. The American Heart Association menerbitkan sebuah laporan pada tahun 2011, yang mempelajari keterkaitan antara aktivitas fisik dan respon tekanan darah terhadap asupan garam. Temuan menunjukkan bahwa orang yang lebih aktif secara fisik, maka semakin sedikit tekanan darah bisa bereaksi terhadap garam dalam diet Anda.




Sindrom Metabolik




Kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan selanjutnya akan meningkatkan risiko penyakit yang umum ditimbulkan oleh obesitas, seperti sindrom metabolik dan diabetes. Sindrom metabolik adalah kondisi yang menggambarkan gabungan dari satu atau lebih dari faktor yang tak sehat, seperti lemak yang mengumpul di sekitar pinggang Anda, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah yang tidak sehat, serta gula darah yang tinggi. Aktivitas fisik bermanfaat untuk membakar kelebihan kalori, mengurangi gula darah, dan mengurangi risiko tubuh untuk mengembangkan sindrom metabolik.




Masalah kesehatan tulang dan otot




Aktivitas fisik atau olahraga yang dilaksanakan secara teratur juga bermanfaat memperkuat tulang dan otot, mengurangi risiko cedera, dan arthritis. Otot yang kuat membantu kita untuk melakukan tugas tugas sehari-hari dengan baik ,dan meningkatkan daya tahan tubuh kita. Kekuatan fisik yang diperoleh dari olahraga juga membantu tubuh mencegah cedera akibat jatuh dengan meningkatkan keseimbangan dan stabilitas. Tulang yang kuat sedikit rentan terhadap fraktur. Mengembangkan pola latihan yang kuat selama hidup Anda untuk tetap aktif, akan mencegah patah tulang pinggul pada usia tua Anda.




Beresiko terkena Kanker ganas




The American Cancer Society menyatakan bahwa 1/3 dari semua kematian akibat kanker setiap tahun di Amerika Serikat disebabkan oleh karena diet yang tidak sehat serta kurangnya olahraga. Olahraga mengurangi resiko kanker usus besar dengan cara mempercepat makanan melalui sistem pencernaan, yang akan mengurangi waktu organ pencernaan terpapar racun dalam limbah atau kotoran. Olahraga berat akan mengurangi paparan terhadap sirkulasi esterogen dalam jaringan pay*dara, sehingga akan menurunkan risiko Anda bisa terkena penyakit kanker ganas jenis ini. Para peneliti mengaitkan beberapa jenis kanker, seperti kanker pankreas dan kanker usus besar, dan diabetes, efektif bisa dikurangi dengan melakukan olahraga secara teratur.




Porsi Olahraga




Centers for Disease Control and Prevention – The Physical Activity Guidelines for everyone tahun 2008, menyarankan bagi orang dewasa yang sehat untuk mendapatkan 2,5 jam latihan aerobik moderat setiap minggu, kemudian juga mendapatkan latihan penguatan otot untuk yang dua hari atau lebih. Pedoman ini bahkan memungkinkan untuk dibagi menjadi segmen 10 menit, disela hari-hari sibuk Anda. Misalnya, Anda berjalan kaki selama 10 menit, tiga kali dalam sehari dan lim




a hari dalam seminggu, untuk mengurangi risiko mengembangkan penyakit yang sedang maupun berat.




Ubah gaya hidup Anda segera kearah yang sehat, selagi masih banyak kesempatanJJ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar